Jika Diharamkan, Terus Untuk Apa Babi Diciptakan ?

Sudah jelas sekali bahwa yang namanya babi itu haram untuk dikonsumsi, karena selain menjijikkan, babi juga tidak baik buat kesehatan dikarenakan mengandung sesuatu yang berbahaya bagi tubuh, salah satunya cacing pita.

Untuk anda yang masih belum percaya bahwa babi ini mengandung sesuatu yang menjijikkan, silahkan tengok video ini.


Nah, kalau memang babi itu diharamkan dalam Islam, mana dalilnya ?

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)
Firman-Nya:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالْدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Dan firman-Nya:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالْدَّمَ وَلَحْمَ الْخَنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)

Nah, itu dia dalil-dalilnya dalam Al-qur'an, sementara itu banyak juga dari kaum agama lain yang tetap mengkonsumsinya, padahal dalam kitab suci mereka daging babi itu haram, seperti yang Dr Zakir Naik jelaskan berikut :

Larangan makan babi tercantum dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab Ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5.

Jadi jika diharamkan untuk apa babi diciptakan? Di antara hikmah penciptaan babi adalah:


#Sebagai Ujian Bagi Manusia
Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Khalik. Manusia yang memakannya, maka ia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka ia lulus dalam ujian itu.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
“Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya.” (QS. Al Mulk: 2)

#Sarana meneguhkan manusia sebagai khalifatullah
Manusia adalah khalifatullah fil ardh yang bertugas memakmurkan bumi. Banyak hewan yang dikira tidak memiliki manfaat ternyata membuat manusia menjadi kreatif dan berdaya. Termasuk babi. Dengan adanya babi, manusia bisa mengetahui tentang berbagai (bibit) penyakit yang dibawa binatang itu dan tertantang untuk meneliti obatnya.

Seperti diketahui, babi mengandung cacing pita bahkan merupakan carier virus flu babi (swine influenza).

#Sebagai pelajaran agar tidak menjadi sepertinya dalam perilaku atau sikap
Babi adalah hewan pemalas, jorok dan rakus. Begitu joroknya babi, ia sampai memakan kotorannya sendiri. Bahkan, makanan yang akan ia makan kadang-kadang dikencingi dulu sebelum dilahap.
Rakusnya babi bisa dilihat dari makanan apapun yang ada di depannya akan dilahap. Sampah dan kotoran pun dilahap. Bahkan demi memuaskan kerakusannya, makanan yang telah memenuhi perutnya dimuntahkan kemudian dimakannya kembali.

Adanya babi selayaknya mengingatkan manusia agar tidak malas, tidak jorok dan tidak rakus.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan babi sebagai perlambang keburukan. Bahkan, ada kaum terdahulu yang dikutuk menjadi babi karena perbuatan buruknya.

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا
وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
Katakanlah (Muhammad), “Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al Maidah: 60)

Wallahu a’lam bish shawab.

sumber : muslimhebat.com

Artikel Kabar Global Lainnya :

Scroll to top